Melelehnya Lapisan Es Abadi Melepaskan Jutaan Ton Karbon

jabonforlife
Pesisir Arktik Siberia yang sudah membeku selama puluhan ribu tahun kini melepaskan simpanan karbon ke udara. Penyebabnya adalah meningkatnya suhu dunia yang membuat pesisir tersebut meleleh. Demikian kesimpulan dari penelitian yang diterbitkan Rabu (30/8).

Karbon, sumber memanasnya Bumi, sudah terperangkap di sepanjang 7000 km pesisir timur laut Siberia sejak zaman es terakhir. Namun memanasnya atmosfer serta erosi pesisir mengoyak lapisan es dan melepaskan sekitar 40 juta ton karbon per tahun ke udara. Angka ini lebih tinggi 10 x lipat dari yang sebelumnya diperkirakan, menurut penelitian di jurnal "Nature".
Sekitar dua pertiga (2/3) karbon tersebut lepas ke atmosfer sebagai karbondioksida dan sisanya terperangkap di sedimen kautan bagian atas.

Sekitar setengah total jumlah karbon dunia yang terperangkap dalam tanah tertahan di kawasan Arktik. Sementara, menurut penelitian yang dipimpin oleh peneliti di Stockholm University, kawasan ini kini sedang mengalami penghangatan iklim dalam skala dua kali lipat lebih cepat dari rata-rata dunia.
Awal pekan ini, ilmuwan Amerika Serikat sudah mengatakan bahwa es laut di Samudra Arktik sudah meleleh sampai ke jumlah paling sedikit.
Kawasan yang diteliti di studi "Nature", bernama Yedoma, berukuran dua kali Swedia namun sangat jarang diteliti karena saking sulitnya dijangkau.

Temuan ini menyoroti lingkaran setan dari isu perubahan iklim.
Penghangatan suhu bumi yang disebabkan oleh manusia dari pembakaran bahan bakar fosil kemudian melepas stok karbondioksida yang sudah tersimpan di lapisan es abadi sejak zaman es terakhir atau Pleistosen. Gas yang dilepas ke udara kemudian menambah dahsyat efek pemanasan global, sehingga menyebabkan lebih banyak karbon yang lepas ke udara, dan begitu terus selanjutnya.
"Kolaps dan erosi pesisir Pleistosen serta deposit dasar laut bisa mempercepat dampak menghangatnya iklim di Arktik," penelitian tersebut mengingatkan.

Kebocoran atmosfer di Yedoma jumlahnya sama dengan emisi tahunan lima juta mobil, dengan rata-rata buangan karbon lima ton per tahun dari kendaraan di Amerika Serikat.
Dalam studi terpisah yang juga muncul di Nature, peneliti di inggris, Belanda, dan Amerika Serikat meggunakan model komputer untuk menghitung kemungkinan adanya 4 ton gas metana yang tersimpan di bawah lapisan es Antartika.

Gas metana menyimpan panas matahari 25 kali lebih banyak dari karbondioksida.
Sebelum beku, kawasan tersebut penuh dengan sisa jasad organik yang terperangkap dalam sedimen yang kemudian tertutup es.

Para peneliti ini menyatakan,"Model komputer kami menunjukkan bahwa dalam jutaan tahun, mikroba mungkin mengubah karbon menjadi gas metana," sehingga kemudian bisa mempercepat menghangatnya iklim jika lapisan es ini mencair.
Hancurnya lapisan es di Antartika dianggap sebagai skenario terburuk oleh para ahli iklim. Beberapa penelitian bahkan menyebut bahwa lapisan es ini malah semakin tebal karena adanya kenaikan hujan salju secara lokal.

Kita bisa membantu mengurangi hancurnya lapisan es di Antartika ini dengan ikut Program yaitu budu daya tanaman jabon.
 

DENGAN POHON JABON PELUANG USAHA INVESTASI MENGUNTUNGKAN


Pohon Jabon adalah peluang usaha dan investasi menguntungkan, merupakan tanaman bahan baku industri yang sangat berkualitas bahkan jika dibandingkan dengan tanaman/pohon albaziah atau sengon. yang saat ini masih merupakan bahan baku dasar yang umum digunakan pada industri-industri kayu olahan, seperti: plywood, blockboard, particle board, hingga peti kemas.
Dibandingkan dengan jenis-jenis kayu yang lain, kayu jabon merupakan jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat, berbatang silinders dan lurus, kayunya berwarna putih kekuningan tanpa terlihat serat, yang sangat baik dipergunakan untuk pembuatan kayu lapis maupun kayu gergajian.
pohon jabon investasi menguntungkan
Pohon Jabon usia 5-7 tahun
Jabon Antocephalus Codamba Merupakan salah satu jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat dan dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan ekologi tumbuh pada :Ketinggihan 10-2000m dpl, Curah hujan 1250-3000m/th, Perkiraan suhu 100 C 400 C, Kondisi tanah dengan PH 4,5 7,5.

Jabon Anthocephalus cadamba Merupakan satu diantara jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat dan dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan ketinggian 0 1000 m dpl.

Saat ini Jabon menjadi andalan industri perkayuan, termasuk kayu lapis, karena Jabon memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan tanaman kayu lainnya termasuk sengon/albazia. Dari hasil uji coba yang telah dilakukan, keunggulan tanaman jabon dapat diuraikan dari beberapa sisi, diantaranya adalah:
1. Diameter batang dapat tumbuh berkisar 10 cm/th
2. Masa produksi jabon yang singkat hanya 4 5 tahun
3. Berbatang silinder dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus
4. Tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok sendiri self pluring.

Bentuk Kayu
Kayu jabon Anthocephalus cadamba lebih bagus daripada kayu lainnya, tekstur lebih halus, bentuknya silinder lurus, berwarna putih kekuningan dan tidak berserat, batang mudah dikupas, lebih mudah dikeringkan atapun direkatkan dan tidak cacat, Arah serat terpadu, permukaan kayu mengkilap, kayu jabon juga sudah terbukti keawetannya atau daya tahannya.

Batang
Ciri dan karakteristik batang jabon adalah : Permukaan kayu licin serta arah tegak lurus, berwarna putih kekuningan mirip meranti kuning, batang mudah dikupas, dikeringkan, direkatkan, bebas dari cacat mata kayu dan susutnya rendah.

Keunggulan Jabon Antocephalus Cadamba
Jabon memiliki beberapa keunggulan di bandingkan dengan tanaman kayu rimba lainnya. Selain daya tumbuhnya yang sangat cepat, tingkat kelurusannya juga tinggi, berbatang silinder dan cabang yang ada pada masa pertumbuhan akan rontok dengan sendirinya ketika pohon meninggi. Sifat ini menguntungkan karena tidak memerlukan pemangkasan. Kayunya berwarna putih agak kekuningan tanpa terlihat serat sangat baik dipergunakan untuk pembuatan kayu lapis playwood, mebeler, bahan bangunan non kontruksi, maupun kayu gergajian, tanaman Jabon menpunyai usai optimal berkisar 12 tahun tetapi pada usia 6 8 tahun sudah dapat di tebang 30 up.

Penanaman dan Perawatan
Jabon merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan berkembang tidak memerlukan perlakuan khusus dalam budidayanya

Pertumbuhan
pertumbuhan Jabon sangat cepat dibandingkan dengan kayu keras lainnya termasuk bila dibandingkan dengan sengon albazia, Jabon tergolong tumbuhan pionir sebagaimana sengon. Ia dapat tumbuh di tanah liat, tanah lempung podsolik cokelat, atau tanah berbatu. Sejauh ini jabon bebas serangan hama dan penyakit, termasuk karat tumor yang kini banyak menyerang sengon.

Nilai Ekonomi
Budidaya tanaman jabon akan memberikan keuntungan yang sangat menggiurkan apabila dikerjakan secara serius dan benar, dari hasil perhitungan yang telah dilakukan pada tanaman jabon setelah dipanen pada usia 5-6 tahun dengan asumsi harga terendah dan batang terkecil, pada setiap batang jabon diperoleh Tinggi batang yang bisa terjual rata-rata 12 m Diameter batang rata-rata 40 hingga 50cm   maka tiap batang pohon jabon menghasilkan kayu yang bisa dijual sebanyak 1,5 kubik, sedangkan harga perkubik saat ini Rp 1.000.000,- Jadi harga 1 batang pohon jabon usia 8-10 tahun minimal seharga Rp 1.500.000

Pemasaran
Karena jenisnya yang berwarna putih agak kekuningan tanpa terlihat seratnya, sangat dibutuhkan pada industri kayu lapis playeood.meubelair dan bahan bangunan non kontruksi, sehingga dalam pemasaran kayu jabon sama sekali tidak mengalami kesulitan, bahkan kami telah melakukan kerjasama dengan industri kayu lapis yang siap untuk membeli setiap saat dalam jumlah yang tidak terbatas.

Harga kayu jabon perkubik pada tahun 2009 :
1.middle 30-39 Rp 1.000.000
2.middle 40-49 Rp 1.100.000
3.middle 50 up Rp 1.200.000
Harga ini diprediksi akan mengalami kenaikan seiring dengan tingkat kebutuhan / permintaan yang tinggi, sedangkan penyediaan kayunya semakin terbatas. Dalam 1Ha lahan tanaman jabon yang bisa ditanam sebanyak 500 batang dengan jarak 4×5 m
   
Industri Yang Menyerap Kayu Jabon
banyak sekali penyerap kayu jabon diantaranya kayu lapis, industri mebel, pulp, mainan anak-anak, peti buah, alas sepatu, korek api, tripleks, mebel, bahan bangunan non konstruksi, dan banyak lagi yang lainnya. kayu jabon juga mudah dibuat vinir dengan sudut kupas 920 ketebalan 1,5 mm.

Peluang Investasi
Menanam jabon bagaikan menanam emas, sebab kebutuhan kayu akan terus meninggi, karena saat ini pemerintah melarang penggunaan kayu bulat hasil tebangan hutan alam, akibatnya banyak industri tutup akibat kekurangan pasokan kayu, jadi pada masa mendatang, harga kayu jabon akan semakin meningkat terus.

KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN DUNIA


KEBIJAKAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN DUNIA MENGENAI EKSPLOITASI HUTAN
Keadaan Alam dan Ekosistim
Dunia dalam segala sumber daya alamnya merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk dimanfaatkan bagi kesejahteraan manusia. sumber daya alam hayati dan non hayati apabila dimanfaatkan secara terus menerus tanpa ada pengelolaan yang baik akan berkurang. Seiring laju pertambahan penduduk, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut tersedianya sumber daya alam yang lebih banyak.
Dengan kondisi tersebut maka pada tahun 252 SM, Raja Asoka secara resmi mengumumkan perlindungan satwa ikan dan hutan. Peristiwa ini merupakan contoh yang sekarang disebut dengan konservasi (perlindungan terhadap sumber daya alam). Pada masa itu konservasi hanya diartikan sebagai perlindungan. Pelestarian dan pengawetan sumber daya alam (prinsip konservasi kuno).
Sejalan perkembangan jaman dan teknologi, prinsip dasar konservasi kuno (perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan) semakin berkembang. Pada tahun 1084 M. Raja William Inggris memerintahkan penyiapan The Domesday Book yaitu suatu inventarisasi hutan, tanah,m daerah penangkapan ikan, areal penangkapan ikan, areal pertanian, taman buru dan simber daya produktif yang digunakan sebagai dasar perencanaan rasional bagi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam yang ada bagi pembangunan Negaranya.
Sejak itu lahir konsep konservasi modern dalam pengelolaan sumber daya alam. Konsep ini pada hakekatnya adalah gabungan dua prinsip konservasi kuno yang telah ada. Pertama kebutuhan untuk merencanakan pengelolaan sumber daya alam yang didasarkan pada inventarisasi akurat; kedua, melakukan tindakan perlindungan untuk menjamin agar sumber daya alam tidak habis. Konsep koservasi modern berkembang sampai saat ini, dimana pada kawasan konservasi sudah dirancang dan dikelola secara tepat terbukti memberikan keuntungan yang lestari (kelestarian hasil dan kelestarian sumber daya alam)
Indonesia Negara kepulauan terletak diantara benua Asia dan Australia yang bertanaha subur, beriklim tropis, alamnya yang indah dan kaya akan daya dukung alam yang ada dalam sungai, laut, danau, gunung dan hutan.
Kawasan hutan seluas yang terus disempurnakan, di antaranya merupakan hutan lindung seluas 30,7 juta Ha; hutan produksi 64,3 juta Ha; dan kawasan konservasi 18,8 juta Ha yang didalamnya tersimpan keanekaragaman jenis flora fauna serta ekosistem dan keanekaragaman genetic.
Pemanfaatan flora fauna di Indonesia sudah sejak lama dilakukan, sampai saat ini penduduk Indonesia telah memanfaatkan sekitar 6.550 jenis dari bakteri sampai pohon besar. Penggunaan tersebut di antaranya sebagai tumbuhan obat 940 jenis, tumbuhan sayur-sayuran 340 jenis, buah 400 jenis, rempah-rempah 54 jenis, kayu perdagangan 267 jenis dan sebagainya. Jenis-jenisyang sudah dimanfaatkan ini masih belum diketahui sifat tumbuhanya, kegunaanya serta belum digali potensinya.
            Indonesia merupakan salah satu negara megabiodiversity yang kaya akan keanekaragaman flora maupun fauna, beriklim tropis, bertanah yang subur, alam yang indah, dll. Pemanfaatan kekayaan alam tersebut telah dilakukan sejak dahulu kala sehingga sadar ataupun tidak sadar telah terjadi kemerosotan SDAHE. Sementara jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah sehingga membawa pengaruh pada peningkatan kebutuhan pangan, sandang, papan, kualitas hidup, pembangunan, dll. Eksploitasi hutan secara besar-besaran, perladangan berpindah, konversi hutan untuk peruntukan lainnya telah berdampak negative pada pelestarian SDAHE bahkan telah terjadi degradasi jumlah maupun jenisnya. Peter H. Raven seorang botanikus (USA) telah mengamati bahwa hilangnya satu jenis pohon akan diikuti hilangnya 10 – 30 jenis satwa yaitu insekta, hewan besar dan jenis-jenis lainnya.

Pengertian Konversi
Departemen Kehutanan Republik Indonesia pada Tahun 1985 dan 1990 telah menerbitkan kamus kehutaan umum yang antara lain mencakup pengertian konservasi. Konservasi diartikan sebagai upaya pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana dengan berpedoman pada asas pelestarian.
            Sumber daya alam adalah unsure-unsur hayati yang terdiri dari sumber daya alam nabati (tumbuhan) dan sumber daya alam hewani (hewan) dengan unsur non hayati disekitrnya yang secara keseluruhan membentuk Ekosistem.
            Menurutx Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatanya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan dan ketersediaanya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keaneka ragaman hayati dan nilai yang ada didalamnya.

Kebijakan Pemerintah dan Dunia
a.    Menurut Menteri Kehutanan, Bpk. Zulkifli Hasan, SE, MM
“Bapak Presiden sudah mencanangkan sejak 3 tahun yang lalu, bahwa Indonesia akan menurunkan emisinya oleh kemampuan kita sendiri, sekurang-kurangnya 26 % pada tahun 2020
Bahkan bisa 41 % kalau dengan dukungan dunia Internasional. Program dari Kementrian Kehutanan :
1. Stop penebangan hutan liar baik resmi atau tidak resmi
2. Lahan gambut seberapa dalamnya harus stop tidak boleh lagi dikonversi, tidak boleh lagi dialihfungsikan, karena gambut ini akan memberikan emisi yang tinggi,
3. Melakukan penanaman besar-besaran.
4. Industri kayu yang berbasis hutan tanaman harus tetap dikembangkan”


b.    Kebijakan Dunia akan REDD+

Reducing Emissions from Deforestation and Degradation in Developing Countries (Pengurangan Emisi dari Penebangan dan Pengrusakan Hutan yang terjadi di Negara-negara berkembang)
    REDD sendiri adalah sebuah program bagaimana mengurangi emisi dari penebangan dan pengrusakan hutan yang terjadi di Negara-negara berkembang. Kenapa progam ini sangat penting bagi dunia? Karena setiap pengrusakan hutan & penggunaan kendaraan bermotor dan kegiatan industry yang terjadi dapat meningkatkan kadar CO2 di udara.

Apabila dunia tidak perduli terhadap ini maka bisa diperkirakan pada tahun 2020 nantinya akan merupakan waktu yang sangat kritis bagi dunia, karena apabila dibiarkan pengrusakan hutan dan penebangan hutan secara terus menerus diperkirakan pada tahun 2012 hutan dunia yang melindungi ekosistem tidak bisa dipulihkan kembali.
Mengapa hutan tropis sangat penting bagi bumi? Karena ternyata di dalamnya memiliki 50% dari seluruh satwa yang hidup, dan bisa menghasilkan manfaat yang sangat vital bagi dunia seperti menghasilkan hujan yang dapat mendinginkan bumi.

Dan hampir 1,4 milyar penduduk di dunia sangat tergantung atas keberadaan dan kelestarian hutan tropic ini.
Bagaimana program REDD+ ini bekerja? Negara-negara industry yang berkembang banyak memproduksi karbondioksida (CO2) melalui industry.

Melalui lembaga REDD+ ini mereka memberikan sumbangan atau dana kepada Negara-negara yang sedang berkembang yang masih memiliki hutan tropis untuk dilestarikan. Karena yang terjadi saat ini Negara-negara industry yang berkembang banyak melakukan penebangan hutan untuk income mereka. Akibatnya yang terjadi adalah setiap 4 detik mereka akan kehilangan hutan seluas 1x lapangan sepak bola.


Siapa yang mendapatkan sumbangan dana dari REDD+ tersebut? Yang mendapatkan sumbangan adalah Negara yang terus menerus menurunkan / mengurangi pengrusakan dan penebangan hutan secara liar ditambah Negara yang terus menerus mengembangkan dan melestarikan hutan tropis dengan jumlah yang besar  (luas). Salah satu Negara yang memiliki hutan tropis terbesar di dunia adalah Indonesia.


Berangkat dari kebijakan di atas, maka semakin jelaslah kalau Program I-GIST ini mendapatkan dukungan dari Pemerintah dan Dunia.

Peluang Industri kayu berbasis hutan tanaman
Masih menurut Menteri Kehutanan Bpk. Zulkifli Hasan, SE, MM , Kementerian Kehutanan targetkan penggunaan kayu berbasis hutan tanaman mencapai  80% dalam industri kayu nasional pada 2014.

Sisanya, 20% dari hutan alam. Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan target ini dapat tercapai dengan cara meringkaskan prosedur sertifikat bahan baku kayu.

"Saya minta Sekjen dan Dirjen di Kemenhut membantu bisnis seperti ini dalam meraih cepat sertifikat. Dapat disuarakan di forum internasional," kata Zulkifli usai kunjungan kerja di PT Sumber Graha Sejahtera di Tangerang, Banten, hari ini.

Cara lain, industri kayu berbasis hutan tanaman harus berdiri di 33 provinsi di Indonesia. Zulkifli menjelaskan banyak manfaat dari penggunaan kayu hutan tanaman. Manfaat itu yakni besarnya peluang bagi investor memanfaatkan hutan tanaman.

Data Kemenhut menunjukkan hingga 2010 pemenuhan bahan baku dari hutan tanaman sekitar 31,99 juta m3, naik 9,9% dibandingkan 2009 yang mencapai 28,82 juta m3.

Hutan tanaman ini terdiri dari hutan tanaman industri, hutan rakyat, kayu perkebunan, dan Perhutani. Adapun, hutan alam hingga akhir tahun lalu sekitar 5,3 juta m3, turun 4,33% dari tahun 2009 yang menyentuh angka 5,54 juta m3. Kegunaan lain, hutan tanaman dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar hutan.

"Rakyat yang menanam, diolah, kemudian diproses di pabrik. Kita harus kembangkan industri seperti ini di tanah air," tutur Zulkifli.

Direktur Bina Usaha Kehutanan Kementerian Kehutanan Iman Santoso mengatakan Indonesia ke depannya akan lebih siap memenuhi permintaan kayu dunia. Apalagi, Indonesia sudah memiliki sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK). Mulai 2013 industri kayu di Indonesia sudah harus memegang SVLK.

Fakta Lain Mengapa Industri Kayu Berbasis Hutan Tanaman Masih Berpeluang Besar
Meningkatnya populasi penduduk menyebabkan peningkatan kebutuhan papan, sandang dan pangan. Kebutuhan papan dan sandang banyak dipenuhi dari bahan baku berupa kayu, sehingga industri kehutanan  yang berbasis kayu semakin berkembang pesat. Namun pada saat ini pasokan bahan baku dari hutan alam sudah semakin menurun, karena overexploitasi maupun bencana alam, sehingga laju kerusakan hutan alam di Indonesia telah mencapai angka 1,08 juta ha/tahun (Departemen Kehutanan, 2007).
Semakin menurunnya pasokan kayu dari hutan alam tersebut memicu berkembangnya keinginan nasional untuk: 1) mengembangkan dan mempromosikan industri-industri pengolahan kayu khususnya pulp dan kertas, dan 2) pengelolaan jenis pohon yang cepat tumbuh dan tegakan –tegakan monokultur,serta harapan yang besar terhadap produktivitas yang tinggi. Hal ini menyebabkan pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) berkembang dengan cepat di Indonesia. Menurut Ahmad (2000),saat ini pemerintah telah memberikan izin pembangunan HTI seluas +/- 7,5 juta ha, akan tetapi realisasi penanaman sampai dengan bulan September 1999 baru mencapai +/- 20.614.208,77 m3.
Walaupun berkembang pesat, namun bahan baku industri juga masih kekurangan bahan bakunya. Pada tahun 2007 pemerintah mengimpor bahan baku kayu sebanyak 104.431,31 m3. Untuk mengatasi kekurangan bahan baku tersebut diperlukan program pembudidayaan kayu secara komersial untuk menghasilkan kayu bermutu dengan nilai yang lebih tinggi.
Sektor kehutanan mampu menciptakan lapangan kerja langsung sebesar sekitar 2,35 juta, ditambah lapangan kerja tidak langsung 1,5 juta. Jumlah penduduk yang tergantung kepada sektor kehutanan, baik langsung maupun tidak, mencapai lebih dari 16 juta jiwa.

Dari sisi stabilisasi makro, sektor kehutanan pernah menjadi salah satu andalan pemasukan devisa (in flow) dalam neraca pembayaran. Kontribusinya mencapai US$ 8-9 milyar, jauh di atas in flow dari utang CGI yang sebesar US$ 3-4 milyar. Dari sisi pembangunan sektoral, kehutanan dan industri hasil hutan mempunyai tingkat keterkaitan sektoral yang tinggi, dengan multiplier output, lapangan kerja dan pendapatan yang di atas rata-rata sektoral. Di sini, sektor kehutanan dan industri hasil hutan hanya kalah dari tekstil, garmen dan industri ban.

Itu semua adalah gambaran sebelum krisis dan pada tahun-tahun pertama pemulihan. Kondisi yang dihadapi sekarang sudah jauh berbeda. Krisis ekonomi membuat banyak perusahaan industri hasil hutan mengalami krisis utang yang serius. Sebagian dari perusahaan-perusahaan tersebut sudah mulai bangkit kembali, terutama industri pulp dan kertas yang berbasis hutan tanaman industri. Namun industri perkayuan, terutama pengolahan kayu keras, masih mengalami kecenderungan kontraktif yang akut.

Sumber permasalahan utama bukan lagi terletak pada faktor-faktor moneter, tapi lebih merupakan permasalahan internal sektor kehutanan. Yaitu, semakin merosotnya stok hutan, sehingga jatuh di bawah ambang lestari yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung industri hasil hutan. Over-eksploitasi di masa lalau melalui rejim HPH, dan rusaknya tatanan hukum dan keamanan di daerah sekitar hutan pada era reformasi dan otonomi daerah, membuat hutan sebagai sumber daya menjadi korban dari over-eksploitasi yang lebih besar lagi.
Sebagaimana terlihat pada Gambar 1 dan 2 berikut, anjloknya stok hutan telah membuat jatah tebangan dan indeks produksi industri turun drastis.
 

Dengan menggunakan tahun 1993 sebagai tahun basis, indeks produksi industri perkayuan pun terlihat masih belum pulih. Hanya industri bubur kertas dan kertas yang menunjukkan indeks di atas 125-140, yang berarti tingkat produksinya sekitar 25-40% di atas produksi tahun dasar 1993. Indeks produksi industri furnitur terlihat anjlok drastis dari 100-140 menjadi sekitar 40 pada tahun 2004. Sementara industri kayu olahan agak sedikit naik, namun tetap di bawah 80.
Jabon merupakan salah satu jenis pohon yang dapat dijadikan sebagai bahan baku industri, baik industri kayu pertukangan, pulp dan kertas maupun veneer. Dibandingkan dengan jenis-jenis kayu yang lain, kayu jabon merupakan jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat, berbatang silindris dan lurus, kayunya berwarna putih kekuningan tanpa terlihat serat yang sangat baik dipergunakan untuk pembuatan kayu lapis maupun kayu gergajian.

Pohon Jabon Sebagai Pilihan Produk Investasi

Pohon Jabon (Anthocephalus Cadamba) Merupakan salah satu jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat dan dapat tumbuhan subur di hutan tropis dengan ketinggian 0-1000 m dpl.

Saat ini Pohon Jabon menjadi andalan industri perkayuaan,Termasuk kayu lapis,Karna Pohon jabon memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan tanaman kayu lainnya termasuk sengon/albasia.


Dari hasil uji joba yang telah dilakukan,keunggulan tanaman pohon jabon dapat diuraikan beberapa sisi,diantaranya:
  • a.diameter batang dapat tumbuh berkisaran 10cm/th
  • b.Masa produksi Pohon jabon yang sangat singkat hanya 4-5 tahun
  • c.Berbatang silinder dengan tingat kelurusan yang sangat bagus.
  • d.Tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok sendiri/self purning
PERTUMBUHAN


Pertumbuhan Pohon jabon sangat cepat dibandingkan dengan kayu keras lainnya termasuk bila dibandingkan dengan sengon(albasia),
Pohon jabon tergolong tumbuhan pioir sebagaimana sengon,ia dapat tumbuh di tanah liat,tanah lempung podsolik coklat,atau tanah berbatu,sejauh ini pohon jabon bebas serangan hama dan penyakit,termasuk karat tumor yang kini banyak menyerang Pohon Sengon.
Ciri dan karakteristik batang pohon jabon adalah : Permukaan kayu licin serta arah tegak lurus,berwarna putih kekuningan mirip meranti kuning,batang mudah dikupas,dikeringkan,diretakan,bebas dari cacat mata kayu dan susut rendah.
PEMEASARAN
Karena jenis kayunya yang warna putih agak kekuningan dan tanpa terlihat seratnya ,maka kayu jabon sangat dibutuhkan oleh industru Kayu lapis (plywood),Industri meubel,Pulp,Prdusen peti buah,Mainan anak,Korek api,Alas sepaty,Papan,Tripleks,Hal inilah yang menyebabkan pemasaran kayu jabon sama sekali tidak mengalami kesulitan.
NILAI EKONOMI
Budidaya Tanaman Jabon akan memberikan keuntungan yang sangat menggiurkan apabila dikerjakan secara serius dan benar.Perkiraan dalam 4-5 tahun mendatang,diperoleh dari penjualan 625 pohon berumur 4-5 tahun sebanyak 800-1.000 m3 per ha.Prediksi harga kayu Jabon pada 5 tahun mendatang Rp.1,2-juta/m3.Dengan harga jual Rp.1,2-juta per m3 dan produksi 800 m3,maka omzet dari penanaman Pohon Jabon mencapai Rp.960-juta per ha.Saat ini harga per m3 Jabon berumur 4 tahun mencapai Rp.716.00; Rp 837.000.Andai harga Jabon tak terkerak naik alias Rp.716.000 per m3,aka omzet dari budidaya jabon "hanya" Rp.572.800.00.


PELUANG INVESTASI
Menanam Jabon bagaikan menanam Emas,Sebab kebutuhan kayu akan terus meninggi,karna saat ini pemerintah melarag penggunaan kayu bulat hasil tebangan Hutan Alam,akibatnya banyak industri tutup akibat kekurangan pasokan kayu,Jadi pada masa mendatang,harga kayu Jabon akan semakin meningkat terus.

9 GREEN PROGRAMS


  1.  Menanam Pohon.
  2. Menyuarakan dan mendorong agar semua elemen masyarakat, kalangan Pemerintahan, swasta, baik organisasi maupun Individu untuk dapat mensukseskan Green Campaign’, guna tercipta budaya yang baik dengan kebiasaan kita Anak Bangsa Indonesia adalah “ Jangan Membuang Sampah Sembarangan”, Buanglah Sampah Dengan Baik & Benar”; yakni memisahkan sampah Organik dan Non Organik.
  3.  Mengefisienkan pengunaan Energi Listrik sehari-hari dan Mengurangi penggunaan bahan bakar Minyak dan Batu Bara, serta berupaya mendorong Terwujudnya Indonesia yang menggunakan Energy Hijau yang bersih dan Berkelanjutan / Reneweble Energy ; Solar Panel, Wind Energy, Energi Hidroelectrik adalah energi air,  dan  Energi Geothermal / Panas Bumi.
  4. Mengurangi penggunaan kertas, dengan cara mengantikannya secara Electronik atau  Online atau dengan menggunakan kertas dari bahan Daur Ulang.
  5.  Mengefisienkan dan mengurangi pengunaan Air yang tidak perlu dalam penggunaannya sehari-hari, untuk menghadapi ancaman badai Elnino yang berkepanjangan di Indonesia serta Menggalakkan Pembuatan Lubang Biofory khususnya di Perkotaan.
  6. Melakukan Perubahan ke Gaya Hidup Hijau yang Ramah Lingkungan dengan Mengunakan dan membeli produk- produk yang ramah lingkungan pula / Green Products.
  7.  barang atau alat Electronik Rusak, maka Tidak langsung membuangnya menjadi limbah atau Sampah Electronik yang Berbahaya, tetapi berupaya dahulu untuk melakukan perbaikan atau Repair’.
  8. Berkomitmen untuk terus mengajak semua anak bangsa tanpa kecuali, agar dapat terus menyuarakan dan mempromosikan Go Green Indonesia Ku kepada semua Bangsa Indonesia lainnya yang hidup di tanah tumpah darah Indonesia ini, untuk dapat memberikan sumbangsih dan baktinya dengan tindakan nyata’ guna membuat Indonesia yang Lebih Hijau & Bersih.
  9. Menggalak’kan Program Perbaikan; memperbaiki Hutan Bumi Ibu Pertiwi ini semakin bertambah Rusak, Program Perbaikan Sungai & Laut agar Bersih dari Sampah. dan Tidak membiarkan Sungai & Laut semakin Rusak dan menjadi Keranjang Sampah.